10 Fakta Film The Amazing Spiderman 2
10 Fakta Film The Amazing Spiderman 2 - Meskipun menuai komentar beragam dari para penontonnya, The Amazing Spiderman 2 tetap tampil solid sebagai film pembuka musim panas Hollywood tahun ini.
Selain menampilkan kisah cinta yang manis antara Peter Parker (Andrew Garfield) dan Gwen Stacy (Emma Stone), The Amazing Spiderman 2 juga menampilkan adegan aksi yang lebih besar dari film pertamanya, serta lebih banyak sosok penjahat.
Ingin tahu kisah unik apa saja yang ada di balik pembuatan film superhero ini? Berikut adalah 10 Fakta Film The Amazing Spiderman 2 :
1. New York
Spiderman adalah ikon yang sangat identik dengan kota New York. Untuk membawa nuansa kota ini ke dalam filmnya, sang sutradara, Marc Webb, sengaja membuat New York menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari The Amazing Spiderman 2.
Hebatnya, The Amazing Spiderman 2 adalah satu-satunya film dari seluruh franchise Spiderman yang syuting sepenuhnya di kota New York.Selain syuting di New York City dan Rochester, The Amazing Spiderman 2 juga disyuting di Brooklyn dan Long Island–di mana film ini membangun set Times Square berskala besar yang dibuat di sebuah lapangan parkir.
Untuk membuat menara Oscorp, kru film ini menggunakan Hearst Building. Selain lokasi-lokasi ini, kru filmnya juga syuting di Lincoln Center, Bensonhurst, Flatiron District, Union Square, Park Avenue, Chelsea, Upper East Side, DUMBO, Financial District, Throgs Neck, East River Park, Windsor Terrace, sampai Chinatown.
2. Menyewa Komedian
Salah satu perbedaan terbesar antara Spiderman baru dan lama adalah nuansa komedi yang lebih kental dalam versi Spiderman milik Andrew Garfield. Untuk menyalurkan selera humor Spiderman yang khas dalam The Amazing Spiderman 2, timnya menyewa seorang konsultan untuk mengembangkan gaya bercanda Peter Parker dari segi fisik, sehingga tindakan dan celotehnya menyatu dengan pas, dan tidak hanya jadi aksi konyol semata.
Dari segi verbal, Spiderman juga dipersenjatai dengan komentar-komentar kocak yang dilontarkannya dengan spontan saat bertemu para penjahat di kota New York. Tetapi, dialog-dialog lucu ini tidak hadir tanpa persiapan matang.
Sebelum lelucon Spiderman akhirnya tampil di layar lebar, sejumlah komedian pecinta Spiderman dan film-film superhero dikumpulkan untuk menghasilkan kalimat-kalimat jenaka yang nantinya akan diutarakan oleh Andrew Garfield.
3. Syuting Gerilya
Ketika penonton menyaksikan adegan perkelahian Electro (Jamie Foxx) melawan Spiderman di Times Square, tentu banyak yang mengira bahwa adegan ini sebagian besar dilakukan di layar hijau yang kemudian ditambahkan dengan efek CGI.
Tetapi, Webb yang punya latar belakang membuat film independen dan video musik ternyata lebih memilih kombinasi syuting di lokasi besar yang menghadirkan Times Square tiruan dalam skala besar, ditambah syuting diam-diam di lokasi aslinya tanpa melibatkan banyak kru.
4. Kulit Electro
Untuk menciptakan tampilan Electro yang spesial, tim dari Sony Pictures Imageworks yang dipimpin oleh sang VFX supervisor, Jerome Chen, mendapat inspirasi dari gambar sebuah tengkorak yang di baliknya dipasangi senter.
Untuk menciptakan kulit Electro yang biru transparan, KNB EFX Group yang dipimpin Greg Nicotero, serta SFX make-up artist, Howard Berger, menciptakan lapisan kulit dari silikon yang terdiri dari dua puluh satu bagian. Keseluruhan bagian ini lalu ditempelkan pada Jamie Foxx serta pemeran penggantinya setiap kali mereka syuting sebagai Electro.
5. Green Goblin
Untuk berubah dari Harry Osborn menjadi Green Goblin, sang pemeran, Dane DeHaan, harus didandani lebih dari tiga jam setiap kali akan syuting filmnya. Meski bentuk dari Green Goblin dalam film The Amazing Spiderman 2 dan komiknya punya perbedaan, ada beberapa hal yang dijadikan rujukan untuk memberi penghormatan pada sosok Green Goblin versi komik.
Adegan transformasi Harry Osborn yang merupakan salah satu adegan paling menyeramkan dalam film ini menurut DeHaan ternyata sudah sedikit dipotong, karena aslinya, adegan yang ada jauh lebih gelap. Selain menampilkan pertumbuhan kuku-kukunya yang drastis, tadinya ada adegan di mana gigi Harry memanjang dan ia kemudian menghancurkannya.
6. Rhino
Walaupun kostumnya dibuat dari CGI, Sony Pictures Imageworks ingin memastikan bahwa tampilan Paul Giamatti sebagai Rhino terlihat natural saat berada di dalam kostum mekanisnya. Karena itu, meski bagian luar kostumnya terdiri dari 2.295 geometri CG, termasuk 263 bagian-bagian kecil, saat syuting di luar ruangan, Giamatti sengaja dimasukkan dalam sebuah unit bergerak setinggi lebih dari 3,5 meter.
Selain untuk memastikan bahwa cahaya di wajah Giamatti terlihat natural, Marc Webb juga ingin agar saat Spiderman dan Rhino saling memandang, derajat ketinggian mata keduanya terlihat akurat.
7. Kostum Spiderman
Meski dalam setiap filmnya Spiderman selalu mengenakan kostum yang kelihatannya sama, sebenarnya selalu ada sedikit perubahan dari segi desain. Dalam film pertamanya, The Amazing Spider-Man (2012), Marc Webb mengambil keputusan untuk membuat kostum yang praktis dan masih masuk akal dibuat oleh Peter Parker yang masih SMA.
Dalam sekuelnya, Webb memutuskan untuk kembali ke akar dan meminta sang desainer kostum, Deborah Lynn Scott, untuk merujuk rancangan yang ada di komiknya, termasuk, membuatnya terlihat lebih biru.
8. Ciuman Spontan
Salah satu hal yang paling disukai penonton dari franchise Spiderman arahan Marc Webb adalah penampilan Andrew Garfield dan Emma Stone yang sangat solid sebagai sepasang kekasih.
Dengan dua orang yang sudah sangat nyaman dengan satu sama lain ini, tak sulit bagi Webb untuk mengarahkan keduanya, dan banyak juga adegan yang terjadi tanpa direncanakan. Salah satunya adalah adegan ciuman antara Peter Parker dengan Gwen Stacy di podium saat upacara kelulusan SMA mereka.
9. Menghargai Waktu
Mungkin tidak banyak yang sadar bahwa tema utama dari The Amazing Spiderman 2 adalah waktu. Tak hanya masuk dalam dialog, tema ini juga diaplikasikan secara visual dalam berbagai bentuk, baik dari benda maupun lokasi.
Ternyata, cara ini diambil oleh Marc Webb untuk mempersiapkan Spiderman untuk menghadapi bagian akhir dari filmnya–sesuatu yang sudah diketahui oleh para pembaca komiknya–yang tentu saja tidak terelakkan.
10. Shailene Woodley
Awalnya, ada rencana bahwa The Amazing Spiderman 2 akan menampilkan sekilas karakter Mary Jane Watson yang diperankan oleh Shailene Woodley. Tetapi, dalam hasil akhirnya, Mary Jane tidak muncul sama sekali. Apa yang membuat Webb memotong total bagian Woodley dari film?
“Shailene sangat fantastis, tetapi ini adalah sesuatu yang sangat sederhana: sangat jelas bahwa film ini adalah tentang Peter dan Gwen, dan rasanya salah untuk memperkenalkan elemen lain yang orang sudah tahu akan punya kemungkinan yang mengarah pada hubungan romantis. Tetapi ini bukanlah sebuah cinta segitiga. Ini cuma Peter melihat Mary Jane sekali atau dua kali di rumah sebelah. Shai hanya ada di sana beberapa hari dan perannya sangat kecil,” ungkap Webb pada The Daily Beast. “Ia sangat santai dengan hal ini dan memahaminya, bahkan ia justru semacam menganjurkannya.”
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon